Rabu, 23 Desember 2009

Cara Berpartisipasi Untuk Pura BSD


OM Swastiastu,

Untuk Bapak dan Ibu yang membutuhkan Kalender Bali karya Ketut Bambang Gde Rawi dan Putra-putranya, silahkan memesan kepada Panitia Pembangunan Pura BSD melalui tyang atau teman-teman yang lain, mumpung masih tersedia sekitar 35 bh. Kalender bisa diantar ke Lokasi Pura pada waktu ada kegiatan bersama (tanggal 25 Des 2009) atau waktu kerja bhkati setiap hari minggu pagi.

Mari kita sukseskan pembangunan Pura, Pasraman, Hindu Center dan bangunan pendukung lainnya, dengan berbagai bentuk yadnya/punia, antar lain:

1. Sumbangan tenaga untuk kerja bhakti/ gotong royong, atau bersedia hadir saja sudah cukup memberikan support kepada panitia. Panitia juga perlu support dari warga, supaya panitia tetap bersemangat dan tidak putus asa.

2. Sumbangan pemikiran/ide-ide kreatif baik untuk pembangunan maupun untuk penggalian dana, seperti membantu memberikan daftar nama-nama calon donatur (perorangan atau perusahaan) yang bisa dihubungi, men-design baju kaos atau topi atau tas untuk dijual oleh team penggalian dana, dan lain-lain.

3. Sumbangan tenaga, waktu dan sejumlah biaya transport untuk mengedarkan proposal penggalian dana, menjelaskan proposal dihadapan calon donatur (istilahnya prospek), sehingga para calon donatur berkenan membantu pembangunan Pura kita dengan me-punia dana atau bahan bangunan atau melelang satu unit bangunan.

4. Bagi umat yang kebetulan mempunyai rejeki atau berkat dari Hyang Widhi, dapat juga memberikan punia dana, bahan bangunan, dan hal lain yang dibutuhkan. Bagi yang punya dana lebih, bisa bantu membeli tanah kosong di samping lokasi pura, sehingga tanah ini jadi milik umat Hindu (jangan sampai jadi milik umat lain yang panatik).

5. Bagi umat yang meyakini punya kemampuan rutin untuk me-punia per bulan atau per kwartal, maka dipersilahkan juga memberikan semacam komitmen punia tetap berjangka sebagaimana yang sudah mulai dilaksanakan sejak Bulan Agustus 2009 lalu.

6. Bagi umat yang rejekinya masih pas-pasan namun tetap ingin ikut me-punia, akan disediakan Kotak Dana Punia setelah lokasi pura memungkinkan. Punia tidak diukur dari sekedar jumlahnya, namun lebih mulia dari tingkat keikhlasannya.

7. Tidak ada iuran wajib /peturunan atau paksaan bagi umat Banjar Swadharma Krama Serpong untuk memberikan punia, apalagi umat yang kurang mampu dari segi ekonomi. Malah sepatutnya kita perlu membantu umat kita yang kurang mampu. Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi umat untuk tidak ikut aktif dalam proses pembangunan Pura kita di BSD ini. Karena dengan ikut aktif dalam kegiatan pembangunan, akan timbul rasa ikut memiliki serta rasa sayang kepada tempat ibadah kita, sehingga umat akan semakin sering datang bersembahyang ke Pura, semakin sering melakukan sima krama dengan teman-teman, tentu akan semakin erat tali persaudaraan diantara kita. Di daerah perantauan seperti ini, umat Hindu yang jumlahnya sedikit atau minoritas ini, harus lebih bersatu padu, saling bantu, saling jaga, saling mengingatkan, supaya jangan sampai terkena masalah yang pelik. Perlu keterbukaan dan saling menghormati.

Demikian sekedar sharing informasi, apabila ada kata-kata yang kurang berkenan, mohon dimaafkan.

Tyang menghaturkan penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapk-Ibu dan semua umat yang berkenan membantu pembangunan Pura kita dari awal sampai seterusnya, sampai selesai. Semoga Hyang Widhi akan memberikan pahala atas wujud bhakti dan budi baik Bapak dan Ibu sekalian.

Bagi bapak dan Ibu yang mau memesan Kalender, tyang persilahkan.

Om Santi Santi Santi Om,

Wayan Suryana

Karya NURUS LUMBUNG

Yth Pengurus Yayasan
Yth Panitia Pembangunan
Yth. Pengurus Banjar Serpong
Yth. Pengurus Tempek se-Tangsel

OM Swastyastu
Bersama ini kami laporkan bahwa Panitia Pembangunan berjumlah: 5 orang, sudah matur ke Peranda Putra tadi malem di Grya Puri Kartika, Ciledug.

Pada kesempatan tersebut beliau memberikan arahan adalah sbb:
1. Pelaksanaan karya NURUS LUMBUNG (masang turus lumbung) dilaksanakan pada hari Jumat, 25 Desember 2009, jam 15.00 WIB. Kelengkapan yang disiapkan: Sanggah Surya, dengan tiangnya dibuat dari pohon dadap. Bebantenannya, cukup daksina pejati dan segehan

2. Sehubungan dengan kegiatan tersebut, kami mengajak seluruh panitia dan umat se-dharma untuk NGAYAH bersama pada pagi harinya dengan agenda kegiatan:
- meratakan tanah lokasi (utama mandala)
- membuat turus lumbung
- memasang tenda
- dll

Setelah acara Nurus lumbung ini selesai, berarti semua kegiatan ritual akan kita pusatkan disini, termasuk rangkaian kegiatan:
a. Persembahyangan bersama seluruh Panitia Pembangunan dan Panitia Golf dilanjutkan dengan nunas wara nugraha Hyang Widhi agar pelaksanaan kegiatan yang akan kita lakukan berjalan lancar dan berhasil sempurnya. Astu. jadual acara ini akan disesuaikan.
b. Persembahyangan Purnama, 31 Desember 2009, sekaligus menyambut tahun baru 2010.
c. Persembahyangan Sivaratri, tanggal 14 Januari 2010
d. Persembahyangan Saraswati, Februari 2010.
e. Persembahyangan pelaksanaan Turnamen GOLF, 7 Maret 2010.
f. Rangkaian Nyepi, Maret 2010

Demikian informasi dan rangkaian pelaksanaan karya serta uraian kerja untuk tahun 2010.
Mohon dapat disimak dengan baik, dan tolong waktu liburnya disesuaikan dengan kegiatan kita agar kita bisa bersinergi membangun tempat suci.

Tiada kata yang dapat kami sampaikan kecuali ucapan terimakasih atas pengorbanan dan ketulusan Bapak/Ibu meluangkan waktunya untuk kegiatan ini.
Suksma
Ketut Suada

Selasa, 15 Desember 2009

Pelantikan PHDI Tangsel(Foto-foto)


































Minggu, 06 Desember 2009

PHDI Tangsel hadiri arisan Banjar Rempoa



Barangkali hari ini adalah hari yang cukup padat bagi DR Ketut Arnaya SE.MM, Ketua PHDI Tangsel. Mulai jam 7 hingga jam 9 pagi, beliau sudah bergabung dengan umat Hindu di BSD untuk mengikuti acara Ngayah di Pura BSD yang rutin dilaksanakan setiap hari Minggu jam 7 hingga jam 9 pagi. Lalu jam 10 hingga jam 12.30 mengikuti rapat persiapan pelantikan Pengurus daerah PHDI Tangsel yang rencananya akan dilaksanakan pada Hari Minggu tanggal 12 Desember 2009 jam 10.00 di Pura Rempoa. Dan pada jam 13.00 beliau bersama para wakil ketua yaitu Wayan Kari dan Widi Adnyana. Bersama sesepuh Banjar Rempoa Ketut Arnaya memperkenalkan keberadaan PHDI Tangsel kepada seluruh umat yang tergabung di Banjar Rempoa.

Ketua PHDI Tangsel Kunjungi Pembangunan Pura BSD



Meskipun baru akan dilantik tanggal 12 Desember 2009, Ketua PHDI Tangsel terpilih, Dr Ketut Arnaya SE MM sudah melakukan berbagai terobosan dengan mendatangi kantong-kantong Hindu di seputaran Tangerang Selatan. Kali ini giliran lokasi pembangunan Pura BSD menjadi bagian perjalanan pengabdiannya pada umat. Di tengah semangat gotong royong yang terpantik oleh hangatnya sinar matahari pagi, mantan orang nomor satu PT Sarinah ini tidak segan-segan turut mengayunkan cangkul pada gundukan tanah untuk dipindahkan pada area cekungan yang perlu ditimbun. Di dampingi oleh Agus Sugiana, Ketua I Pembangunan Pura BSD, beliau menyempatkan diri keliling area Pura untuk mengetahui rencana jangka pendek dan jangka panjang proses pembangunan Pura. Aguspun menjelaskan berbagai rencana Panitia Pembangunan, termasuk rencana penggalangan dana besar-besaran yang diperkirakan akan dimulai pada awal tahun 2010.Semoga PHDI Tangsel mampu menjadi mitra strategis bagi umat di BSD dan sekitarnya dalam upaya percepatan pembangunan Hindu Center di kota Tangerang Selatan ini.

Sabtu, 05 Desember 2009

Komunikasi dalam Veda

SABDA,BAYU, dan IDEP sebagai unsur dasar dalam mengemban hidup dan kehidupan manusia, sebab Sabda yang artinya suara menjadi alat vital karena tiga kehidupan (Sabda, Bayu, dan Idep) ini satu kesatuan yang harus bekerjasama. Berkaitan dengan sabda atau disebut suara dalam bahasa aktif disebut dengan istilah komunikasi. Komunikasi yang tentu berawal dari idep (pikiran) berisi pengetahuan sehingga tutur kata bisa terjalin dengan baik. Tutur kata yang tidak baik sangat berbahaya bagi komunikator tersebut. Hal ini dijelaskan dalam Veda yaitu Nitisastra V.3, sebagai berikut :

Wasita nimittanta manmu laksmi
Wasita nimittanta pati kapangguh
Wasita nimittanta manmu dukha
Wasita nimittanta manmu mitra


Artinya :
Oleh perkataan engkau akan mendapat bahagia
Oleh perkataan engkau akan menuju kematian
Oleh perkataan engkau mendapat kesusahan
Oleh perkataan engkau akan mendapat sahabat

Kata-kata yang dikeluarkan seseorang itupun dinyatakan dalam kalimat " dalamnya air dapat diukur dengan mencabut batangnya tunjung, kebangsawanan seseorang nampak pada tingkah laku, tabiat serta geraknya. Tanda kesucian pendeta adalah kesabaran, keikhlasan, kehalusan dan ketenangan budi. Tanda orang yang sempurna ilmunya terlihat pada budi bahasanya bagaikan air penghidupan dapat membuat orang senang"(nitisastra surga I.6)